Masyarakat Melayu tidak berbeda jauh dengan masyarakat Jawa yang memandang keris merupakan salah satu peninggalan budaya yang sampai hari ini masih dihargai keberadaanya, dan sampai sekarang para ahli tetap berpendapat bahwa keris berasal dari pulau Jawa.
Seorang pakar dan pemerhati keris dari Malaisia dalam makalahnya tentang keris melayu semenanjung yang pernah disampaikan dalam diskusi di Bentara Budaya Jakarta pada bulan Agustus 2008, mengatakan peranan keris dalam masyarakat Melayu begitu besar, karena keris bukan sekedar senjata tajam, tetapi meliputi segala aspek kehidupan yaitu lambang kekuasaan, yang dikenal dengan nama keris Diraja dan yang terkenal adalah keris yang dipertuan agung.
Sejak kapankah keris yang berasal dari Jawa bisa dimiliki masyarakat Melayu, menurut pendapat Ramli Ramlan sejak kegemilangan Majapahit, sejarah mencatat seorang empu atau ahli pembuat keris dari jawa telah datang kedaerah Patani Thailand Selatan sekitar akhir abad 15, pada awalnya dulu Patani adalah awal kerajaan Melayu.
Sang empu tersebut kemudian terkenal dengan nama empu Pandai Sarah mengembangkan bentuk keris yang dibawanya dari Jawa dan dengan kreatifitasnya dia mengembangkan berbagai bentuk keris yang berbeda dengan keris dari bumi kelahirannya, dan bentuk keris yang dikembangkan sang empu ini dikenal sebagai keris Melayu, yang selanjutnya melebar dan berkembang disepanjang semenanjung Malaya.
Pewaris empu Pandai Sarahpun bermunculan dan salah satunya yang terkenal Sangguna, merupakan empu pertama di jaman Sultan Syah Malaka.
(sumber : YouTube)