Kenangan Penobatan Sultan Palembang

Peristiwa 14 tahun yang silam, tepatnya pada hari Minggu tanggal 19 November 2006 di dalam halaman Keraton Benteng Kuto Besak (BKT) telah dilaksanakan penobatan seorang Ir. HR Mahmud Badaruddin menjadi Sultan Palembang Darussalam dengan gelar Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin.
Penobatan ini sangat menarik perhatian masyarakat Palembang, karena ada sekitar 7.000 orang ikut hadir tumpah ruah menyaksikan dan memadati halaman Benteng Kuto Besak, sehingga kapasitas halaman Benteng Kuto Besak yang cukup luaspun tidak mampu menampung tamu yang hadir. Apresiai yang luar biasa dari masyarakat Palembang ini, tak lepas dari keinginan yang sangat kuat dari masyarakat Palembang akan hadirnya kembali kesultanan Palembang yang sangat mereka banggakan dan bisa menjadi benteng serta menjaga nilai-nilai budaya dan adat istiadat dari pengaruh gempuran budaya luar dan kemajuan jaman.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Bapak Syahrial Oesman, Wakil Walikota Ternate, Danrem 044 Garuda Dempo Kol. Art Joko Sunaryo SH, Unsur Muspida Pemprov Sumsel. Ketua dan Pengurus Zuriat kesultanan Palembang Darussalam se Nusantara, ketua Lembaga Adat Majelis Pakar dan Budayawan Zuriat Kesultanan Palembang Darussalam RH Johan Hanafiah, Dewan Penasehat Himpunan Zuriat Kesultanan Palembang Darussalam H Mgs Ramli Sutanegara, Ketua Haul Kesultanan Palembang Darussalam Kombes Pol Purn Mgs Zainal Abidin, Ketua Kerukunan Keluarga Palembang (KKP) Kgs H Roni Hanan beserta Paguyuban yang tergabung dalam Badan Kerjasama Sosial dan Budaya Paguyuban Indonesia Sumatera Selatan. Kehadiran Gubernur, unsur Muspida dan pejabat-pejabat pemerintahan serta ketua-ketua dan pengurus zuriat dan lembaga adat kesultanan Palembang Darussalam, serta unsur-unsur lembaga adat dan pemuka masyarakat ini, merupakan dukungan yang luar biasa dan pengakuan akan hadirnya kembali Kesultanan Palembang Darussalam yang diamanahkan kepada Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, benar-benar merupakan peristiwa yang patut disyukuri dan tak lepas dari berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, karena setelah tahun 1823 Kesultanan Palembang Darussalam yang sebelumnya sangat terkenal dengan gigihnya para sultan dalam berusaha untuk melawan dan mengusir penjajah dari bumi Sriwijaya itu, dengan terpaksa dibubarkan karena tekanan penjajah belanda, kini dapat kembali eksis di tengah-tengah masyarakat Palembang.
Diawali pada hari Sabtu tanggal 18 Nopember 2006, diadakan rapat adat Zuriat Kesultanan Palembang Darussalam se Nusantara, yang menyatakan perlu peningkatan wadah Zuriat Kesultanan Palembang Darussalam dalam bentuk Kesultanan yang berorientasi pada kebudayaan adat dan istiadat. Untuk itu perlu dibentuk Dewan Kesultanan atau Dewan adat untuk menjaga dan mengawasi perkembangan adat dan istiadat. Hasil keputusan rapat yang memakan waktu hampir delapan jam ini, disepakati untuk mengangkat Ir. HR Mahmud Badaruddin menjadi Sultan Palembang Darussalam dengan gelar Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, dan selanjutnya pada hari berikutnya Minggu 19 Nopember 2006 baru diadakan acara penobatan Sultan Palembang Darussalam.
Ucapan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT pada hari ini 19 November 2020 tepat sudah 14 Tahun sejak 19 November 2006 mengemban amanah sebagai Sultan Palembang Darussalam, dan berkat kerja keras Sultan untuk terus mengembangkan kesultanan dan adat istiadat budaya Nusantara khususnya Kesultanan Palembang Darussalam, maka selain masih sebagai Sultan Palembang Darussalam, saat ini Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin juga masih mengemban amanah dan pengakuan dari para Pewaris Kerajaan dan Kesultanan di Indonesia sebagai Ketua Yayasan Raja Sultan Nusantara (YARASUTRA), kemudian sebagai Dewan Agung Majelis Agung Raja Sultan Indonesia (MARSI), Ketua Dewan Pendiri Majelis Cendekiawan Keraton Nusantara (MCKN) dan Panglima Besar Barisan Adat Sultan Nusantara (BARANUSA).
Diawali pada hari Sabtu tanggal 18 November 2006, diadakan rapat adat Zuriat Kesultanan Palembang Darussalam se Nusantara, yang menyatakan perlu peningkatan wadah Zuriat Kesultanan Palembang Darussalam dalam bentuk Kesultanan yang berorientasi pada kebudayaan adat dan istiadat. Untuk itu perlu dibentuk Dewan Kesultanan atau Dewan adat untuk menjaga dan mengawasi perkembangan adat dan istiadat. Hasil keputusan rapat yang memakan waktu hampir delapan jam ini, disepakati untuk mengangkat Ir. HR Mahmud Badaruddin menjadi Sultan Palembang Darussalam dengan gelar Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, dan selanjutnya pada hari berikutnya Minggu 19 November 2006 baru diadakan acara penobatan Sultan Palembang Darussalam.